Minggu, 24 Oktober 2010

Pinjaman Dana Modal Usaha dari Investor

Kami sebuah Lembaga Keuangan Internasional yang Berkantor pusat di Singapura dan berkantor cabang di Menteng, Jakarta Pusat, Indonesia.

yang membantu para Investor lokal dan Internasional untuk menempatkan pundi pundi dana mereka agar terus dapat berkembang dan aman.

      yang telah terealisasi,

( cuplikan artikel  )
              
Badan layanan umum salurkan pinjaman Rp1,3 triliun OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia JAKARTA Kebutuhan dana badan layanan umum (BLU) 2009 yang dicairkan tahun ini untuk pembebasan lahan sudah tersalurkan seluruhnya dan diberikan kepada investor jalan tol terutama untuk ruas tol trans-Jawa sebesar Rp1,3 triliun. Kepala Badan Pengatur jalan Ibl (BPJT) Ahmad Ghani Gazali mengatakan pihaknya telah menyalurkan dana pinjaman BLU untuk pembebasan lahan kepada 9 ruas jalan tol dari 10 ruas tol trans-Jawa, kecuali ruas tol Solo-Kertosono sepanjang 186 kilometer. Selain itu, untuk ruas tol Pejagan-Pemalang, BPJT sudah mengeluarkan dana BLU sebesar Rp 107 miliar, ruas tol Pemalang-Batang nilainya sebesar Rp90,5 miliar, Batang-Semarang sebesar Rp27 miliar. Saat ini, ruas tol JORR II yang sudah mulai mengerjakan pembebasan lahan baru ruas tol Cinere-Jagorawi (Cijago), sedangkan sisanya masih belum melakukan pembebasan lahan, lima ruas tol lainnya yang masuk JORR belum melakukan pembebasan lahan. Dia manambahkan dana tersebut akan digunakan untuk pembebasan lahan tol Pejagan Pemalang sebesar Rp250 miliar, ruas tol Batang-Semarang sebesar Rp550 miliar dan untuk pembebasan lahan tol Ciawi-Sukabumi sebesar Rp400 miliar. 
 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
( cuplikan artikel )




Rabu, 12 Mei 2010 17:06
Arinto Tri Wibowo, Syahid Latif

Bank Indonesia (BI) mencatat adanya pencairan dana dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) senilai Rp 10 triliun pekan lalu. Sebagian dana tersebut dialihkan ke instrumen surat utang negara (SUN).

"SBI itu instrumen yang paling likuid dan gampang sekali dijual," kata Deputi Gubernur BI Hartadi Agus Sarwono di sela rapat dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 12 Mei 2010.

Menurut Hartadi, penarikan dana di SBI tersebut dilakukan karena investor asing membutuhkan dukungan likuiditas di negaranya masing-masing.

Kejadian tersebut, dia melanjutkan, sama dengan kondisi di mana perusahaan investasi Lehman Brothers mengalami krisis pada awal-awal munculnya krisis keuangan di Amerika Serikat (AS).

"Saya melihat sampai kemarin, belum ada yang masuk lagi," ujar dia.

Dia menjelaskan, masih adanya keragu-raguan di investor membuat dana di SBI belum masuk seperti biasanya. "Tapi patut dibaca, keluarnya pun yang Rp 10 triliun itu masih teratur, still in order," tuturnya.

Kendati demikian, BI mengaku tidak khawatir dengan adanya pencairan dana investor dari instrumen SBI. Penurunan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini masih dalam kisaran yang tidak terlalu mengkhawatirkan.

Hartadi menambahkan, penurunan nilai tukar rupiah sebenarnya tidak hanya bergantung pada faktor SBI. Penguatan masih bisa terjadi karena ditopang perdagangan valuta asing khususnya dari kegiatan ekspor-impor.
 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


 ( CUPLIKAN ARTIKEL )
Artikel ini mempunyai tujuan utama yaitu mengetahui perilaku redemption yang dilakukan oleh para nasabah dikaitkan dengan kondisi portfolio asset salah satu Bank BUMN yang menjadi sample tahun 2005 – 2006, melalui pola uji regresi beberapa vaiabel kandidat, untuk melihat pengaruh variabel tersebut terhadap besaran redemption. Dalam literatur-literatur behavioral finance disebutkan bahwa perilaku redemption yang mendominasi pada stock di pasar modal umumnya yaitu melakukan realisasi keuntungan terlalu dini apabila harga stock tersebut mengalami kenaikan, dan melakukan penahanan realisasi kerugian apabila harga stock tersebut mengalami penurunan, sering disebut sebagai disposition effect.
Pada awal penulisan artikel ini memperkenalkan latar belakang instrumen investasi syariah untuk mendorong sektor riil yang diharapkan akan mengimbangi pembiayaan yang diberikan oleh perbankan dan perkembangan industri Wealth Management dan reksa dana di Indonesia yang diikuti oleh rumusan permasalahan, tujuan penulisan, lingkup penulisan, dan kerangka penulisan yang berkaitan dengan orientasi dan sample perilaku investor individu Salah satu Bank BUMN yang menjadi sample. Kemudian di bab selanjutnya penulis mengemukakan mengenai kaedah yang umum dipakai di bidang behavioral finance terutama riset yang dilakukan oleh Daniel Kahneman and Amos Tversky (1979), disertai dengan fenomena perkembangannya yang dilengkapi dengan perkembangan industri reksa dana secara umum ditambah dengan reksa dana syariah khususnya yang disertai dengan hasil survey atau wawancara yang dilakukan oleh Investment Company Institute (ICI) kepada investor individu yang mengambil keputusan redemption pada reksa dana. Latar belakang perusahaan menjadi topik pembicaraan pada bab berikutnya yang dilengkapi dengan metodologi penulisan. Studi artikel ini dalam penulisannya menggunakan metodologi regresi yang dikombinasikan dengan metodologi non-parametrically hazard rate λ0(t) (Han dan Hausman(1990), Meyer(1990)).untuk melihat kemungkinan penjualan reksa dana pada hari setelah melakukan pembelian pada kondisi baik mendapatkan accrued Gain maupun kondisi buruk mendapatkan accrued Loss. Gabungan dua metodologi ini akan menghasilkan output yang relatif akurat sebagai model pengukur perilaku redemption pada portfolio asset yang terdiri dari berbagai jenis reksa dana. Pokok penulisan dalam study adalah daily asset appreciation dan depreciation selama periode 2005-2006 dengan tujuan memperoleh gambaran perilaku redemption reksa dana pada kondisi crash reksa dana, dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dengan masa normal. Sebuah studi oleh Ivkovic, Zoran., & Scott Weisbenner,(2006) memperlihatkan bahwa fund redemption ditentukan oleh performa “absolute” pada fund.
Hasil penulisan pada artikel ini menunjukkan bahwa selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2006, investor individu yang menjadi nasabah Salah satu Bank BUMN yang menjadi sample mengambil keputusan melakukan redemption adalah secara eksklusif didorong oleh performa ”absolute” dananya. Hal ini dapat disimpulkan dengan cara mengumpulkan data agregat harian individu investor untuk mengkonstruksi data Gain, loss, daily return dan outflow.
Penulisan ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara variabel Gain dengan perilaku redemption yang ditunjukkan melalui coefficient Gain ≈ nol, hal ini terkait dengan persepsi investor individu untuk mengejar dan membeli reksa dana yang memiliki performa ”relative” lebih baik.
Temuan lainnya juga menunjukkan bahwa besaran volatilitas jenis reksa dana tertentu (baik syariah maupun konvensional) lebih besar dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya. Sebagai contoh reksa dana pendapatan tetap yang memiliki alokasi aset kelolaan hingga 44% di tahun 2005 dan 36.7% di tahun 2006 (Bapepam), dengan semakin besar alokasi aset kelolaan maka semakin besar pula ”bubble” pada reksa dana tersebut karena hazard rate pada semua jenis reksa dana yang deteliti yang terdiri dari reksa dana saham, pendapatan tetap, dan campuran memiliki kemiripan pola, maka semakin besar daily return khususnya pada jenis reksa dana pendapatan tetap, semakin besar pula volatilitasnya. Ini juga berarti volatilistas reksa dana saham yang pada tahun 2007 bertumbuh sangat siknifikan juga jauh leibh besar dibandingkan dengan reksa dana lainnya, dan ketika bubble pada reksa dana tersebut meletus, maka pengaruh terbesar yang dirasakan adalah pada reksa dana golongan ini.
Kemudian bagi penulis, adalah tantangan untuk mengetahui bagaimana dan seperti apa struktur behavior investor individu di dalam mengambil keputusannya seperti yang dialami oleh industri reksa dana di tahun 2005 yang kemudian dikaitkan dengan perubahan besaran hazard rate yang signifikan. Sedangkan bagi akademisi, hal ini semakin menguatkan kesimpulan bahwa industri reksa dana Indonesia memiliki bentuk pasar yang sangat dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi negara tersebut. Bagi pelaku industri reksa dana adalah waktu yang tepat untuk melakukan diversifikasi produk dan meningkatkan kompetensinya karena begitu cepat perkembangan industri ini, ditambah lagi dengan investor yang semakin menuntut untuk mendapatkan produk dan layanan nilai tambah dari industri ini.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Vibiznews-Property)- PT Cowell Development Tbk mengembangkan proyek hunian ekslusif terpadu Borneo Paradiso di Balikpapan, Kalimantan Timur.


"Sepanjang Oktober 2010, Borneo Paradiso telah melakukan serah terima sekitar 100 unit pada konsumen di Balikpapan," kata Direktur Utama PT Cowell Development Tbk, Harijanto Thany di Jakarta, Rabu.


Harijanto mengatakan, total unit yang telah diserahkan pada konsumen hingga Oktober 2010 mencapai 1000 unit yang terdiri dari perumahan dan rumah toko (ruko).


Dengan luas sebesar 150 hektare yang terletak di lokasi strategis di Balikpapan, Borneo Paradiso menjanjikan keuntungan investasi yang sangat menarik.


Dengan konsep hunian yang berorientasi pada "Neighbourhood and Community", Borneo Paradiso menjanjikan keuntungan investasi dengan nilai imbal hasil (yield) di atas 30 persen, dalam waktu kurang dari satu tahun.


Ke depan, Borneo Paradiso akan melanjutkan pembangunan Cluster Oakwood Residence, Pinewood Residence dan Mahogany Arcade dan BluebellWood Hill. Khusus Cluster Bluebell Wood Hill mulai dipasarkan pada November 2010.


Selain gencar membangun "landed residential", pada November 2010, Cowell juga akan memulai pembangunan (ground breaking) Apartemen "westmark" yang berlokasi di kawasan strategis di Jakarta Barat.


Seiring pembangunan westmark, Cowell juga melakukan ekspansi ke Surabaya, Jawa Timur dengan membangun Apartemen Puri Mas, yang direncanakan akan terdiri dari 600 unit.


"Kami optimistis, dengan makin membaiknya kondisi perekonomian Indonesia serta didukung keunikan strategi bisnis, maka kinerja perseroan dapat meningkat hingga akhir 2010," ujarnya.


Laporan keuangan PT Cowell Development Tbk per 30 September 2010 (tidak diaudit) mencatat pertumbuhan kinerja yang sangat prima.


Hal itu, tercermin dari keberhasilan perseroan mendulang laba bersih sebesar Rp11,79 miliar atau melonjak 647 persen dibanding periode yang sama 2009 sebesar Rp1,58 miliar.


Lonjakan laba bersih itu, juga diikuti oleh peningkatan laba usaha perseroan mencapai Rp18,30 miliar atau meningkat 172 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.


Peningkatan laba bersih tersebut terutama didongkrak oleh adanya lonjakan pendapatan perseoran.


Tercatat hingga 30 September 2010, seluruh unit property Cowell berhasil mencatat penjualan sebesar Rp81,89 miliar atau meningkat 51 persen dibanding kuartal III 2009 senilai Rp54,22 miliar.


Kontribusi terbesar pendapatan tersebut berasal dari peningkatan penjualan Melati Mas Residence dan Serpong Park yang masing-masing mengontribusi petumbuhan sebesar 179 persen dan 61 persen.


"Minat konsumen terhadap komplek perumahan eksklusif seperti Melati Mas Residence dan Serpong Park yang berlokasi di Serpong, sangat tinggi. Untuk itu, kami akan meningkatkan kualitas produk property kami dengan memberikan banyak pilihan berkualitas kepada konsumen," ujar Harijanto.


Dia menambahkan, peningkatan penjualan properti Cowell dipicu oleh komitmen perusahaan yang kuat dalam menyelesaikan proyek dengan cepat, didukung pemilihan lokasi yang strategis, serta imbal hasil yang menguntungkan.


Saat ini Cowell telah memiliki tiga proyek perumahan (landed residential) yang berada di lokasi strategis, yakni Melati Mas Residence, Serpong Park, dan Serpong Terrace, seluruhnya berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan, Banten.


  __________________________________________________________________

Investor Af sel Garap Investasi Pencairan Batubara 20 Triliun


Potensi batubara nasional terus menjadi incaran investor asing. Perusahan asal Afrika Selatan (Afsel), Sasol, dipastikan akan menanamkan investasinya di Indonesia sebesar 2 miliar dolar AS.
"Nama perusahaannya Sasol, penandatanganan (kerja samanya-red) dengan BKPM dulu," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan saat ditemui di sela-sela acara penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara PT Krakatau Steel dengan Posco di Jakarta, kemarin.
Gita menjelaskan, Sasol merupakan perusahaan asal Afsel yang akan mendirikan pabrik pencairan batubara menjadi BBM. Sasol juga merupakan salah satu perusahaan di dunia yang memiliki teknologi pencairan (likuifikasi) batubara. "Nilainya lagi difinalisasi dan jumlahnya cukup besar, lebih besar dari 2 miliar dolar AS," bebernya.
Kabar Sasol akan masuk ke Indonesia sudah terdengar sejak lama. Kabarnya, Sasol berencana menggandeng perusahaan lokal untuk membangun pabrik di Kalimantan. Dengan adanya MoU dengan BKPM hari ini, maka kepastian Sasol masuk ke Indonesia semakin besar.
Sementara itu, perusahaan barubara lokal, PT Indo Tambang-raya Megah Tbk (ITMG) menargetkan penjualan barubara sebanyak 23 juta ton di 2010. Dari jumlah tersebut, sebesar 79 per-
sen telah dikontrak.

"Untuk 2010, kami menargetkan penjualan sebesar 23 juta ton," ujar Investor Relations ITMG Yulius Gozali dalam paparannya di Jakarta, kemarin.Tahun 2009, penjualan batubara ITMG diperkirakan mencapai 20,5 juta ton. Artinya, target penjualan tahun 2010 sebanyak 23 juta ton lebih tinggi 12,19 persen dari realisasi di 2009.
Yulius optimistis target penjualan tahun ini tercapai. Seluruh target penjualan 2009 sebanyak 20,5 juta ton telah dikontrak."Sebanyak 95 persen telah ditentukan harganya, tiga persen dijual berdasarkan harga indeks seperti Barlow Jonker dan New Castle. Sisanya dikontrak dengan harga yang masih dalam proses negosiasi," jelas Yulius.1
Hingga triwulan- ketiga 2009, ITMG menjual 13,8 juta ton batubara. Angka itii naik 900 ribu ton (7,07 persen) dari periode sama tahun lalu sebanyak 12,9 juta ton. "Sebanyak 3,2 juta ton dijual ke Jepang, 1,7 juta ton ke Taiwan, 1,7 juta ton ke China, 1,6 jute ton ke India, 1,4 juta ton ke Thailand, 1,4 juta ton ke Filipina, 1 juta ton ke Indonesia, 800 ribu ton ke Italia, 600 ribu ton ke Malaysia, dan 500 ribu ton ke Korsel." din



Ringkasan Artikel Ini
Artinya, target penjualan tahun 2010 sebanyak 23 juta ton lebih tinggi 12,19 persen dari realisasi di 2009. Angka itii naik 900 ribu ton (7,07 persen) dari periode sama tahun lalu sebanyak 12,9 juta ton. "Sebanyak 3,2 juta ton dijual ke Jepang, 1,7 juta ton ke Taiwan, 1,7 juta ton ke China, 1,6 jute ton ke India, 1,4 juta ton ke Thailand, 1,4 juta ton ke Filipina, 1 juta ton ke Indonesia, 800 ribu ton ke Italia, 600 ribu ton ke Malaysia, dan 500 ribu ton ke Korsel."

Beberapa tahap harus dilakukan,


Proses Pengajuan Pinjaman Dana,

Dengan Prosentase Limit sistem Bagi Hasil 40 : 60
( 40 % = Investor, 60 % = Pengelola )
telah disetujui, maka

Tahap berikutnya,
  1. Untuk mendapatkan Pinjaman dana dan bertemu langsung dengan beberapa Investor kami, harap mendaftar dulu di klik kanan atas untuk mempunyai account yang sama dengan kami ( gratis ) yaitu kunjungi http://tiny.cc/BankInternational
  2. Setelah terdaftar silahkan klik menu di  Agency Money Changer "Great Achiever" Jakarta, Indonesia  untuk melakukan " Deposito Jaminan " di rekening anda tersebut, 
  3. dengan rincian pilihan transaksi yaitu, antara lain :
  • minimal "deposito jaminan" sebesar minimal USD 101 di account anda tersebut untuk mendapatkan pinjaman dana lunak senilai  maximal USD 5500,
  • minimal "deposito jaminan" sebesar minimal  USD 501 untuk mendapatkan pinjaman dana lunak senilai  maximal USD 10.600,
  • minimal "deposito jaminan" sebesar minimal USD 1.001 untuk mendapatkan pinjaman dana lunak senilai  maximal  USD 100.800
  • minimal "deposito jaminan" sebesar minimal USD 10.001 untuk mendapatkan pinjaman dana lunak senilai  maximal  USD 1.000.900
  • minimal "deposito jaminan" sebesar minimal USD 50.001 untuk mendapatkan pinjaman dana lunak senilai  maximal  USD 10.000.900
  • minimal "deposito jaminan" sebesar minimal USD 100.001 untuk mendapatkan pinjaman dana lunak senilai  maximal  USD 50.000.900
  • minimal "deposito jaminan" sebesar minimal USD 500.001 untuk mendapatkan pinjaman dana lunak senilai  maximal  USD 100.000.900
 
  • Mengingat adanya biaya Administrasi untuk membuat Rekening Deposito Jaminan anda, mohon saat mengisi account anda melalui Agency Money Changer "Great Achiever" Jakarta,Indonesia  di making Account Deposito Jaminan anda ditambahkan sebesar USD 1,
  •  
    Contoh :
    Santi butuh pinjaman dana Rp. 100 juta maka, deposito jaminannya harus senilai ( asumsi kurs USD 1 = Rp. 9.500,- ) maka minimal Deposito Jaminan adalah USD 501, dengan rincian sbb :
    Rp.100.000.000,- ( ajuan ) dibagi kurs Rp. 9.500,-/USD = USD 10.527 USD ( Maksimal USD 10.600 / skema pilihan transaksi di atas )
    = Maka Deposito jaminannya adalah 
    skemanya :
  • minimal "deposito jaminan" sebesar minimal  USD 501 untuk mendapatkan pinjaman dana lunak senilai  maximal USD 10.600
 
  • jadi transaksinya adalah minimal USD 501 pada Agency Money Changer "Great Achiever" Jakarta,Indonesia, 
 
  • USD 501 X Rp. 9.500,- = Rp. 4.759.500,- ( Deposito Jaminan dalam Bentuk Rupiah milik Santi sendiri ) 
  • maka dengan maksimal Punya tabungan Rp. 5 juta ,dalam bentuk Deposito Jaminan ( dalam bentuk USD / Dolar ) Santi sudah dapat mengajukan Pinjaman dari Investor senilai Maksimal Rp. 100.000.000,- dengan sistem bagi hasil. dan hanya perlu mengeluarkan dana USD 1 saja untuk bea administrasi membuka Rekeningnya,

     
    Untuk Mendolarkan / Jumlahnya dalam Rupiah yang harus dilakukan nominalnya up date terbaru sesuai kurs dalam Deposito jaminan anda, silahkan ikuti petunjuk dari,
Agency Money Changer "Great Achiever" Jakarta,Indonesia,
Transaksi anda dengan Agency Money Changer "Great Achiever" Jakarta,Indonesia, 
adalah sepenuhnya aman dan legal.


Setelah langkah - langkah pendaftaran tersebut selesai, 

silahkan login kembali di account Rekening anda dan check dana anda apakah sudah ada  di account rekening anda,


 Petunjuk dan tahap check dana untuk kemudian membuat wallet " Deposito Jaminan " anda, adalah :

  1. Masukkan acount anda (nomor account anda)
  2. Ketik Password anda (rahasia anda)
  3. Konfirm bahwa anda sendiri pemilik account rekening (Centang ikon)
  4.  masukkan login PIN (rahasia anda)
  5. Klik My Wallet di Panel atas, 
  6. Klik Enable di kanan bawah untuk membuat Rekening Cadangan anda ( Rekening Deposito Jaminan milik anda ) dan pada tahap ini anda sudah bisa membuat Account Rekening Cadangan anda,
  7. lalu masuk di kursor Transfer, tetap di Panel Atas ( untuk mengisi  dan membuat secara otomatis Sub /Cabang dari Rekening anda , yaitu Rekening " Deposito Jaminan " milik anda)
  • langsung menuju
  1. klik to account :  U1549128   (U1549128   - > adalah kode Negara, dari Bank Swiss ini untuk menyatakan bahwa telah ada Deposito Jaminan di Rekening milik anda sendiri)
  2. amount :    ketik sesuai   jumlah minimal deposito yang telah anda lakukan 
  3. Memo : ketik nama#spasi#email Untuk Konfirmasi dari Bank Internasional anda )
  4. Beri tanda Centang pada kotak Private Payment untuk biaya administrasi membuat Rekening Cadangan
  5. lalu masukkan master key ( rahasia anda )
  6. dan klik preview , 
  7.  Klik Confirm dalam Preview,
  8. Setelah itu akan terlihat history Rekening "Deposito Jaminan" di Wallet untuk melihat account  Rekening anda..

berikutnya,
konfirmasi
  1. setelah itu klik panel di atas message
  2. klik send message
  3. to account : U1549128   
  4. U1549128   - > adalah kode Negara, Bank Swiss ini untuk menyatakan bahwa telah ada Deposito Jaminan di Rekening anda sendiri )
  5. Subject : activated account
  6. Message : ketik nama anda#spasi#email#no. account anda#no.account Deposito Jaminan anda dan kirim Untuk Konfirmasi dari Bank Internasional anda )


Setelah langkah tersebut selesai, klik kanan atas
ke Log out,untuk lalu kembali lagi ke login kembali untuk memastikan account Sub/ Cabang Rekening anda sudah aktive,

berikutnya
pada preview akan muncul history, segera copy paste kirim di Box Komentar

Setelah Konfirm segera berikutnya cek di email anda konfirm dari kami, setelah itu buka account anda kembali. 

Setelah Account anda sudah benar-benar aktive kami akan hubungi anda melalui email pada data BOX komentar, dengan rentang waktu maksimal 5 Hari Kerja dan berikutnya anda akan kami atur waktu pertemuan kontrak dengan Investor yang bersangkutan.